Rabu, 09 April 2014

Ciri-ciri Kelinci Ingin Kawin / Sedang Birahi

Hai hai kali ini kita akan membahas sesuatu yang “hot” dari kelinci yaitu perilaku seksual kelinci
Perilaku Seksual Kelinci Jantan
Kelinci liar yang hidup di alam bebas, ketika melakukan perkawinan akan mengejarngejar kelinci betina, sedangkan kelinci piaraan di dalam kandang tidak dapat mengejar betina, hanya ekornya ditarik ke atas dan digerak-gerakkan sebagai tanda siap kawin.Menarik ekor katas dan menggerak-gerakan adalah perilaku yang biasa dilakukan jantan ketika hendak melakukan perkawinan. Kelinci mengangkat kedua kaki belakangnya dan berjalan dengan anggun serta mengangkat ekornya ke atas punggung, untuk menarik perhatian lawan jenisnya. Beberapa variasi menarik ekor tersebut dilakukan sambil mengelilingi kandang. Hal ini bertujuan untuk menstulasi daya penglihatan dan penciuman kelinci jantan pada kelenjar inguinal.
Kelinci jantan akan mengencingi lawan jenisnya pada saat melakukan pertunjukan/tarian sebelum kawin. Kelinci jantan akan berjalan mengelilingi kandang sambil menandai dengan cara mengencinginya. Urin juga akan memancar keluar secara tiba-tiba pada saat kelinci terkejut atau dikejutkan sesuatu.
Ketika kelinci betina siap kawin, ia akan mengangkat kaki belakangan dan si jantan akan menaiki kelinci betina serta melakukan kopulasi. Setelah ejakulasi kelinci jantan akan loncat ke belakang atau ke samping sambil mengeluarkan tarian khas, yang mengindikasikan kesakitan atau sebagai tanda kepada kelinci lainnya.
Cairan sperma yang dipancarkan berkisar antara 0,5 – 1,5 mL sedangkan jumlah sperma sebanyak 0,5 x 108/mL~3,5 x 108/mL. Cairan sperma juga mengandung fructose 40~400 mg/100 ml; sedikit glukosa dan glycerylphosphorylcholine 215 ~370 mg/100 ml. Sperma kelinci tahan terhadap hydrogen proksida.
Perilaku Seksual Kelinci Betina
Kelinci betina liar memeperlihatkan aktifitas reproduksi berupa anestrus dengan periode yang terbatas tergantung pada musim/cuaca, akan tetapi kelinci piaraan tidak menunjukan siklus estrus tertentu. Ada masanya si betina menolak untuk kawin, tapi siap dikawini oleh pejantan lain. Kelinci betina juga hanya mau dikawini satu saja dan menolak untuk dikawini kedua kalinya oleh pejantan yang sama.Ciri-ciri betina siap kawin ditandai dengan vulva berwarna keunguan dan membengkak/mengeras, lembab, gelisah, berusaha mendekati kelinci di kandang terdekat serta mengosok-gosok dagunya.
Menurut Staples dan Holtkamp (1966), kelinci tidak mengalami ovulasi secara spontan. Ovulasi terjadi 10 – 13 jam setelah kawin atau setelah disuntik hormon Lutein (HCG) sebanyak 20-25 IU. Persentase ovulasi mempunyai korelasi dengan berat badannya Conseption rate kelinci rata 68% dengan angka tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 80%. Conseption ini dipengaruhi oleh musim dan suhu
Periode masa kebuntingan kelinci adalah 24-34 hari, rata- rata 31-32 hari, tapi hal itu dipengaruhi oleh iklim atau cuaca. Tabel 6 menunjukan bahwa 85,5 % kelinci melahirkan anaknya pada hari ke-31 dan 32 masa kebuntingan. Kebuntingan dapat diketahui dengan cara meraba perut bagian/belakang dan akan teraba adanya perkembangan fetus di dalam uterus pada saat kebuntingan mencapai usia 12-14 hari.
Jumlah anak kelinci sekelahiran (litter size) rata-rata sebanyak 7 ekor/induk. Anak kelinci akan disusui oleh induknya dan disapih pada umur 3-4 minggu. Anak kelinci akan mengalami dewasa kelamin pada usia 3-6 bulan. Studi tentang litter size kelinci, menunjukkan bahwa litter size kelinci paling rendah 6,49 dan paling tinggi 8,07 ekor per kelahiran dengan rata-rata dari 2.447 sampel diperoleh besar litter size rata-rata 7,39

Aneka Olahan Kelinci


Ingin mengolah daging kelinci? Silahkan pilih beberapa resep berikut !
1. Kelinci goreng
Bahan:
Daging kelinci, asam, garam dan minyak goreng.
Cara membuat:
- Daging kelinci yang sudah dipotong-potong diaduk dengan asam dan garam yang telah ditumbuk.
- Kemudian goreng dengan minyak kelapa yang sudah benar-benar panas hingga agak kuning tua.
- Bila kelinci sudah agak tua umurnya (lebih dari 2 bulan). sebaiknya daging yang telah diaduk dengan bumbu diukeb terlebih dulu.
Cara mengukeb:
Daging yang sudah diaduk dengan bumbu letakkan dalam wajan di atas api yang sedang menyala hingga habis airnya. Selama diukeb, tutuplah wajan dan balik-balik dagingnya beberapa kali agar jangan hangus.
2. Bistik kelinci
Bahan:
Daging kelinci 1/2 kg, mentega 2 sendok makan, bawang merah dan bawang putih, garam, merica, pala dan kecap.
Cara membuat:
- Daging dikocok-kocok dengan garpu agar empuk dan bumbunya mudah meresap.
- Aduk dengan merica, pala, dan garam yang telah dihaluskan.
- Kira-kira 1/2 jam kemudian, goreng daging tersebut hingga warnanya sawo matang.
- Tambahkan air sedikit, bawang merah, dan bawang putih yang telah digoreng, selanjutnya rebus di atas api yang kecil hingga matang. Bisa ditambah vetsin bila suka.
3. Sambal goreng daging dan hati kelinci
Bahan:
Daging kelinci dan hati 1/2 kg, garam, bawang merah dan bawang putih, terasi sedikit, kelapa 1/2 butir, cabai merah 10 buah dibuang bijinya, laos, salam, asam, garam dan gula sedikit.
Cara membuat:
- Daging dan hati dipotong-potong kecil.
- Bumbu kecuali asam, salam dan laos dihaluskan kemudian ditumis.
- Masukkan daging, santan sebanyak kurang lebih 1/2 gelas, asam gula dan laos ke dalam tumisan.
- Selanjutnya rebus di atas api yang panasnya sedang hingga matang.
4. Opor kelinci
Bahan:
Daging kelinci 1/2 kg, minyak kelapa, kelapa 1/2 butir, kemiri, ketumbar, jinten, sedikit jahe, bawang merah, bawang putih, gula, merica, laos, salam, garam dan ketumbar sedikit.
Cara membuat:
Daging dipotong-potong, bumbu dihaluskan kecuali laos, dan gula. Bumbu ditumis, kemudian masukkan daging, gula, santan 1 gelas dan laos. Rebus hingga matang di atas api yang sedang.
5. Sop daging kelinci
Bahan:
Daging kelinci 1/2 kg, mentega 2 sendok makan, merica, pala, bawang merah, 1/4 kol, bawang daun, seledri, wortel, kentang 2-3 butir yang sedang.
Cara membuat:
Daging dipotong-potong kecil, kemudian direbus dalam kurang lebih 1 liter air hingga masak.
Masukkan sayuran yang telah dipotong-pototbg dan cuci bersih.
Bubuhkan bumbu-bumbunya seperti mentega, merica, pala halus, dan vetsin bila suka.
Jika sudah masak, bubuhkan bawang goreng dan sedikit seledri yang telah dipotong-potong.
6. Sate daging kelinci
Sate daging kelinci sama lezatnya dengan sate daging ayam. Bukannya tidak mungkin kita menikmati sate ayam dimana saja dan kapan saja, pada hakekatnya telah menikmati sate daging kelinci. Ya, karena kita tidak akan dapat membedakan apalagi bila bumbunya sedap!

Sumber : http://www.ripiu.info/artikel/baca/aneka-olahan-daging-kelinci#.U0UidKJ_CZQ

Aneka Jenis Kelinci

Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, mereka banyak tersebar dari Afrika, Eropa, Asia, dan belahan bumi lainya. Tercatat ada lebih dari 72 jenis kelinci yang diketahui tersebar di hampir seluruh pelosok, dan sekiranya ada beberapa jenis yang sedang guming di indonesia sekarang ini, diantaranya 

1. KelinciAnggora
 kelinci anggora diketahui berasal dari Ankara. Pada tahun 1700-an meraka terkenal di prancis dan mulai menyebar ke negara-negara eropa, seperti Inggris dan Jerman. Kelinci anggora memiliki ciri bulu yang tebal dan lembut diseliruh bagian permukaan tubuh nya. Pada umur dewasa mereka bisa mencapai berat 2,0 Kg - 4,0 Kg dan berumur 5-7 tahun tergantung jenis dari anggora iru sendiri. ada beberapajenis dari anggora, diantaranya anggora inggris, anggora prancis, giant (raksasa), dan satin.
2. Kelinci Lop
Kelinci lop memiliki ciri yang sangat khas, yaitu pada telinganya yang menggantung kebawah. Tidak seperti kelinci lain yang pada umumnya memiliki telinga tegak. Namun pada usia dini kelinci lop belum menunjukan telinganya yang koploh, hingga usia 2- 4 bulan baru bisa terlihat perubahan pada posisi telinga. Sekilas jenis ini seperti anjing, menarik, dan sangat lucu sehingga digemari banyak orang. 
3. Kelinci Flemish Giant

kebutuhan akan daging kelinci membuat kelinci jenis ini digemari dan diternakan secara besar karena ukurannya yang relatif lebih besar dari jenis kelinci lain. Jika tumbuh normal, berat minimal kelinci ini bisa mencapai berat 5-6 Kg, dan mereka masih bisa mencapai lebih dari itu, bahkan dilaporkan mencapai 13Kg.
4. Kelinci Rex
Kelinci rex memiliki khas pada bulunya yang lembut dan seperti beludru. Pertama kali rex ditemukan di Prancis dari keturunan liar pada tahun 1919. Mereka mulai dikenal saat dipublikasikan pada Paris International Rabbit Show pada tahun 1924. Dan tahun seteahnya rex mulai diimport ke Amerika Serikat dalam jumlah besar. Bulu mereka yang eksotis saat cukup komersil digunakan sebagai bahan baku jaket atau aksesoris pakaian dan mencapai 8-10$ dolar per lembar sebelum diolah.
5. Kelinci Dutch
Kelinci jenis memiliki ciri khas pada pola warna bulunya. Seperti tampak pada gambar dibawah. Mereka termasuk jenis kelinci yang berukuran mini atau kerdil, berat induk dewasa hanya 1-2 kg. Walau demikian jenis kelinci ducth atau dikenal dengan kelinci belanda ini mendapat 10 peringkat kategori kelinci yang paling digemari oleh para peternak dan para pencinta hewan peliharaan.
6. Kelinci English Spot
Kelinci ini berasal dari inggris mereka mulai diternakan pada abad ke-19. Kelinci english spot memiliki garis hitam pada punggungnya, warna bulu hitam juga terlihat disekitar mata, hidung, dan telinga. Pada bagian perut terdapat bintik-bintik hitam. kelinci dewasa dapat memiliki berat 5-8 pound.
7. Kelinci Himalayan / Kelinci Rusia
Kelinci ini memiliki nama lain kelinci cina atau kelinci rusia. Kelinci himalayam berwarna putih diselingi dengan warna disekitar hidung, telinga, ekor, dan pada kaki setelah mereka beranjak dewasa dengan mata berwarna merah muda. Himalayan memiliki berat standar 2,5-4,5 kg, tubuhnya ramping dan seperti tabung saat berbaring. Di alam kelinci ini aktif pada malam hari dan tidur di siang hari.
8. Kelinci Lion
Mereka diketahui berasal dari belgia. Kelinci lion memiliki telinga yang pendek dan khas pada bulunya yang tumbung memanjang disekitar leher dan wajah seperti seekor singa dengan tubuh yang pendek dan bulat. Lion memiliki berat 2,5-3,5 kg.
9. Kelinci Satin
Jenis ini bersal dari Amerika Serikat, tubuhnya memiliki bobot 3,8 - 5,0 kg. Mereka memiliki ciri pada bulunya yang tebal dan jarak antar bulu begitu rapat, kepala agak bulat dan telinga tegak tidak begitu panjang.

5 PENYAKIT YANG PERLU DIWASPADAI PADA KELINCI

Ada banyak penyakit yang menyerang kelinci, namun dari sekian banyak penyakit ada 5 kasus yang paling sering kami temui dan tangani. Apa sajakah?

1. SCABIOSIS
Penyakit kulit yang disebabkan oleh ektoparasit Sarcoptes scabiei dan Notoedres cati
• Penularan :
Kontak langsung dengan penderita / benda tercemar

Gejala Klinis :
- Kerusakan kulit pada kepala, telinga, kaki, pangkal ekor dan beberapa bagian lainnya
- Kelinci akan sering menggaruk dan menggosokkan badan pada benda keras
- Gangguan pertumbuhan pada hewan muda
Pengendalian :
- Berikan pakan dry food, hindari penggunaan sayur dan buah yang tidak dicuci bersih
- Rutin menjaga sanitasi kandang, peralatan kelinci maupun lingkungan sekitar. Penggunaan desinfektan secara berkala sangat disarankan
- Memisahkan kelinci yang tertular dan yang sehat
- Jangan lupa mencuci tangan dengan sabun atau antiseptic setelah memegang kelinci yang positif scabiosis

2. PASTEURELLOSIS
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida
• Penularan :
Aerosol (melalui udara yang terkontaminasi)
• Gejala Klinis :
- Muncul gejala bersin, batuk dan bisa diakhiri dengan kematian
- Bentuk akut pada kelinci yang sakit dapat menyebabkan kematian mendadak
- Bentuk kronik dengan gejala keluarnya eksudat dari hidung dan mata serta diikuti keradangan
- Jika kelinci sembuh bisa menjadi karier
• Pengendalian :
- Memberikan ruang yang cukup dalam kandang untuk mengontrol sirkulasi udara
- Sanitasi dan manajemen kandang yang baik akan meminimalisir terjadinya pasteurellosis pada kelinci
- Kelinci yang positif terinfeksi penyakit ini akan menjadi sumber penularan, oleh sebab itu pisahkan kelinci yang sakit dan yang sehat


3. ENTERITIS
Penyakit pencernaan akibat infeksi bakteri pathogen seperti E. coli, Clostridium sp, dan lainnya
Penyebab :
- Makanan yang terkontaminasi atau konsumsi sayuran yang beracun bagi kelinci
- Penggunaan obat-obatan yang berbahaya atau tidak tepat dosis untuk kelinci
• Gejala klinis :
- Feces keras dan lunak (caecotroph) yang normal tidak keluar tetapi digantikan dengan feces yang cair
- Kondisi kelinci tampak lesu, kurus dan membutuhkan asupan serat
- Kejadian pada kelinci terutama anakan yang tidak segera ditangani akan menimbulkan kematian
• Pengendalian :
- Berikan pakan yang sesuai nutrisi kelinci dan lakukan penyimpanan dengan baik agar pakan tersebut tidak terkontaminasi
- Jangan memberikan sayuran yang berbahaya untuk kelinci, seperti tomat, kentang, kubis, kangkung, selada, bayam dan lainnya
- Sangat dianjurkan menggunakan pakan Pellet dan Hay serta memberikan air minum yang layak dikonsumsi


4. IMPACTION
Penyakit digesti akibat adanya sumbatan pada lambung maupun caecum
• Penyebab :
- Dapat muncul akibat rasa sakit dan stress
- Konsumsi serat berlebihan dengan asupan air minum yang minim
- Konsumsi bahan pakan yang mengandung lignin tidak dapat dicerna oleh microflora di caecum
• Gejala klinis :
- Adanya massa abdominal sehingga bagian perut tampak membesar
- Tidak mengeluarkan feces keras dan lunak (caecotroph) tetapi yang keluar adalah mucus (seperti gel, berbeda dengan diare)
- Nafsu makan masih ada pada stadium awal
- Penurunan berat badan hingga anorexia o Impaction berkelanjutan dapat menyebabkan kematian
• Pengendalian :
- Pemberian air minum pada kelinci hendaknya selalu tersedia (ad libitum)
- Bahan pakan yang diberikan tidak mengandung lignin o Berikan pakan dengan kandungan serat 13-20%

5. SORE HOCKS
Penyakit yang muncul akibat adanya gesekan berlebih pada bagian telapak kaki kelinci
• Penyebab :
- Permukaan alas kandang yang terlalu keras, kasar, dan tidak nyaman serta kelebihan berat badan (overweigth), akibat kelainan genetik dan lainnya.
• Gejala klinis :
- Pada awal penampakannya, ada bagian bulu di alas kaki yang menipis (biasanya berbentuk lingkaran)
- Lambat laun bulu akan habis dan kemudian terjadi keradangan disertai perlukaan.
• Pengendalian :
- Kontrol berat badan kelinci agar tidak kegemukan
- Perhatikan permukaan alas kandang, pastikan nyaman untuk kelinci
- Sangat dianjurkan menggunakan Footrest (alas tambahan) di dalam kandang

Mengenal Pasar Ternak Kelinci



Menurut Rahardi (1993), prospek pasar dapat dilihat dari produk usaha peternakan yang terus-menerus memiliki nilai pasar yang tinggi, permintaan pasar tinggi (dalam dan luar negeri), dan sedang dibutuhkan oleh pasar. Pasar adalah terminal terakhir produk suatu usaha bisnis yang dapat dinikmati oleh konsumen. Seorang pengusaha sebelum mendirikan usaha bisnisnya perlu perencanaan pasar terlebih dahulu sehingga potensi pasar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. 
Menurut Sumiarti (2004), kegiatan yang penting dalam beternak kelinci yaitu memasarkan hasilnya yang berupa kelinci anak sebagai binatang kesayangan, bibit kelinci yang dijual sebagai induk dan pejantan, kelinci afkir, kelinci yang produktif dijual kepada perusahaan pengolahan hasil untuk dijadikan abon, dendeng, bakso, sosis, nugget, tas, topi, dan kerajinan lainnya, kotoran dan urin sebagai pupuk tanaman. Menurut Imam (2006), harga pupuk yang berasal dari kotoran kelinci mencapai Rp 7 500.00/kg sedangkan urinnya Rp 5 000.00/liter. 
Menurut Brahmatiyo et al. (2006), permintaan kelinci hidup dan daging kelinci di Magelang sangat tinggi untuk diolah sebagai sate, tongseng, dan dendeng kelinci. Dengan adanya permintaan tersebut mendorong peternakan membudidayakan kelinci untuk diperjualbelikan sebagai penghasil daging. Menurut Sumadia dan Rossuartini (2003), pemasaran daging kelinci di Indonesia masih terbatas pada beberapa daerah seperti Lembang, Tawangmangu, Batu, dan Cisarua. Daging kelinci masih diolah secara tradisional seperti sate, gulai, dan sop, namun ada juga perusahaan yang membuat bakso, sosis, dan nugget tetapi masih dalam skala yang kecil. Menurut Abidin (2003), saat ini karkas kelinci sudah masuk pasar swalayan besar di Jakarta dan permintaannya diperkirakan akan semakin meningkat karena setidaknya setiap outletnya mampu menjual 10-20 ekor per hari. 

Adanya kritikan dari Greenpeace mengenai pemburuan dan pembantaian satwa liar mengakibatkan pasar kulit-bulu kelinci semakin meningkat. Hal tersebut dikarenakan sebelumnya para produsen jaket dan asesoris di negara bermusim dingin menggunakan bahan baku utama kulit-bulu beruang hasil buruan dan setelah adanya kritikan tersebut produsen menggantinya dengan kelinci yang dapat menggantikan kulit-bulu beruang. 
Pasar utama kulit-bulu mentah yang berasal dari ternak kelinci adalah Hongkong, China, Taiwan, dan Korea, sedangkan pasar produk akhir adalah Jepang, Amerika, Eropa, dan Timur Tengah. Produk yang terbuat dari kulit-bulu kelinci memiliki nilai jual yang tinggi. Menurut Dhaniati (2007), bila dikirim ke Brunei Darussalam, kulit kelinci jenis Rex bisa dipesan 10 000-20 000 lembar dengan harga US$ 8 per lembarnya, sedangkan menurut Sarwono (2002), harga kulit kelinci setelah disamak mencapai US$ 18 per lembar. Menurut Raharjo dan Thahir (2002), untuk pasar luar negeri, kulit-bulu tersebut digunakan untuk membuat mantel bulu eksotis yang mempunyai nilai tambah mencapai US$ 800-3 000. 
Menurut Sarwono (2002), kelinci memiliki potensi besar sebagai ternak penghasil daging. Secara teoritis, sepasang induk kelinci dapat menghasilkan 80 kg daging dalam satu tahun. Menurut Sumadia dan Rossuartini (2003), kelinci adalah salah satu ternak penghasil daging yang potensial, karena kandungan lemak dan kolesterol yang relatif rendah dibandingkan dengan daging yang berasal dari ternak lain. Menurut Imam (2006), kadar kolesterol kelinci sekitar 164 mg/100 gr daging, sedangkan ayam, sapi, domba, dan babi berkisar 220—250 mg/100 gr daging dan kandungan proteinnya mencapai 21 persen sementara ternak lain hanya 17-20 persen. Dengan demikian kelinci mempunyai peluang untuk dikembangbiakkan sebagai ternak penghasil daging sekaligus menambah penghasilan bagi masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan. (Sumber : Valent Febriliany. 2008. Potensi Pengembangan Usahaternak Kelinci di Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor Jawa Barat. Fakultas Peternakan IPB) 5 Strategi Pemasaran

Minggu, 30 Maret 2014

SMA MUDA Mitra Peternakan UNITRI



PROSPEK & PELUANG TERNAK KELINCI
 
Siapa yang tak pernah melihat binatang lucu ini? Ya, kelinci memang merupakan salah satu hewan yang asyik untuk dipelihara, selain bentuknya yang lucu dan menggemaskan, kelinci ternyata juga menyimpan prospek yang luar biasa untuk dibudidayakan. Hal ini dikarenakan dari tahun ke tahun permintaan kelinci pedaging maupun sebagai binatang peliharaan semakin meningkat. Berikut adalah artikel mengenai Peluang Usaha Beternak Kelinci.

Kelinci atau hewan yang masih famili Leporidae ini, bisa diternakan untuk diambil daging maupun bulunya. Salah satu jenis kelinci yang banyak digemari adalah jenis Flame. Kelinci jenis Flame tak hanya bisa dijadikan sebagai hewan peliharaan rumah saja, namun dapat juga sebagai komoditas berharga yaitu untuk diambil dagingnya.
 
Menurut Handoko, salah satu peternak kelinci asal Madiun, “Kelinci flame merupakan salah satu kelinci terbesar di dunia yang diakui oleh Asosiasi Peternak Kelinci di Amerika. Dinamakan Flame diambil dari suku kata Flemish berasal dari kelinci Flander di Inggris yang memiliki ukuran yang besar.”

Ciri khususnya yang dimiliki kelinci jenis Flame adalah ukurannya yang super besar dengan bulu yang pendek dan kasar. Indukan kelinci ini menurut Handoko bisa mencapai bobot 8 – 10 kg. Ciri lain dari kelinci ini adalah telingga yang membentuk huruf V dan menjuntai panjang. Kelinci ini juga memiliki tulang pinggul yang menonjol, sehingga membuatnya terlihat jelek saat berdiri. Hal ini berbeda dengan jenis kelinci yang lain, yang memiliki tulang pinggul yang menawan.

“Kelinci ini selain cepat besar, ternyata kelinci jenis flame juga kelinci yang pintar jika dipelihara. Bayangkan, dalam beberapa bulan saja, kelinci ini akan ingat nama panggilan yang diberikan kepadanya. Bahkan, kelinci ini juga mengerti bahasa yang ditujukan kepadanya.” Ungkap Handoko, yang saat ini masih aktif mengasuh sebuah paguyuban peternak kelinci di Madiun.

Indukan kelinci flame saat ini memiliki harga yang cukup tinggi, yaitu antara 350 ribu hingga 900 ribu tergantung usia, berat badan, dan warnanya. Bahkan, harganya bisa lebih tinggi jika berat kelinci itu lebih besar lagi. Ukuran yang super jumbo inilah yang menjadi alasan, bagi para peternak membudidayakan kelinci jenis ini. Baik nantinya dijual untuk kalangan hobiest atau untuk pedaging.
“Kalau di tempat kami, tak hanya menyediakan bibit kelinci Flame, namun juga jenis New Zealand. Bahkan, saat ini kami juga tengah mengembangbiakkan kelinci Blasteran, yaitu peranakan dari indukan Flame dan New Zealand. Kelinci blesteran ini ternyata mampu berkembang biak lebih cepat, dalam empat bulan, bobot kelinci sudah mencapai 2-3 kilo dan bisa dijual untuk konsumsi.” tambah handoko.

Namun sangat disayangkan, saat ini usaha ternak kelinci masih belum digarap dengan serius karena kebanyakan hanya sebagai usaha sampingan, padahal menurut Handoko, kelinci pedaging atau ternak kelinci untuk konsumsi memiliki prospek yang luar biasa. Dari segi nutrisi saja, daging kelinci lebih unggul dari daging sapi maupun kambing. Kandungan kolesterol daging kelinci lebih rendah, namun kandungan protein yang ada di kelinci sama seperti yang ada di sapi.

Tak heran jika kemudian Dahlan Iskan menggulirkan sebuah wacana untuk menggantikan daging sapi dengan daging kelinci. Handoko berpendapat sama dengan menteri BUMN tersebut, bahwa dengan beternak kelinci bisa meningkatkan derajat ekonomi rakyat. Sedangkan modal awal untuk memulai budidaya kelinci juga cukup terjangkau semua kalangan.

“Bayangkan, satu kelinci betina dalam empat bulan bisa menghasilkan anakan kelinci minimal 8 ekor, dalam satu tahun sudah bisa menghasilkan 8 x 3 yaitu kurang lebih 24 ekor. jika lebih dari satu indukan betina, misal 10 indukan? sudah berapa ekor kelinci yang dihasilkan? Jika 1 kg daging kelinci dihargai 25 ribu, padahal 1 kelinci umur 4 bulan yang siap panen minimal memiliki bobot 2 kg, maka bisa dihitung keuntungan dalam setahunnya.” ujar Handoko yang hanya mengenyam pendidikan minal STM ini.

Untuk memulai membudidayakan kelinci cukup mudah, peternak hanya memerlukan kandang sederhana dari bambu dan pakan hijau-hijauan. Kandang kelinci bisa dibuat dari bambu maupun kayu. menurut Handoko, kandang yang ideal untuk kelinci pedaging adalah 80 x 60 x 70 cm untuk setiap ekornya.

“Untuk ternak kelinci pedaging, disarankan untuk menggunakan sistem kandang baterai. Hal ini untuk mempermudah dalam perawatan. sedangkan untuk kandang kawin atau kandang soliter dibuat terpisah. Sebisa mungkin, kandang kelinci juga tidak terlalu mepet dengan tanah. hal ini untuk mencegah penyakit yang timbul dari kotoran atau sisa-sisa pakan yang jatuh.” lanjut Handoko.
Kelinci yang siap dijual sebaiknya dipilih yang berusia empat hingga delapan bulan. Pada usia tersebut kelinci memiliki bobot yang ideal untuk diambil dagingnya. selain dijual dalam bentuk kelinci siap potong, ada dua paket yang ditawarkan, yaitu indukan atau anakan. Kalau indukan diambil dari bakalan kelinci usia 7 bulan, pada usia ini kelinci siap kawin, sedangkan paket anakan kelinci bisa dijual mulai usia tiga hingga lima bulan.