Rabu, 09 April 2014

5 PENYAKIT YANG PERLU DIWASPADAI PADA KELINCI

Ada banyak penyakit yang menyerang kelinci, namun dari sekian banyak penyakit ada 5 kasus yang paling sering kami temui dan tangani. Apa sajakah?

1. SCABIOSIS
Penyakit kulit yang disebabkan oleh ektoparasit Sarcoptes scabiei dan Notoedres cati
• Penularan :
Kontak langsung dengan penderita / benda tercemar

Gejala Klinis :
- Kerusakan kulit pada kepala, telinga, kaki, pangkal ekor dan beberapa bagian lainnya
- Kelinci akan sering menggaruk dan menggosokkan badan pada benda keras
- Gangguan pertumbuhan pada hewan muda
Pengendalian :
- Berikan pakan dry food, hindari penggunaan sayur dan buah yang tidak dicuci bersih
- Rutin menjaga sanitasi kandang, peralatan kelinci maupun lingkungan sekitar. Penggunaan desinfektan secara berkala sangat disarankan
- Memisahkan kelinci yang tertular dan yang sehat
- Jangan lupa mencuci tangan dengan sabun atau antiseptic setelah memegang kelinci yang positif scabiosis

2. PASTEURELLOSIS
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida
• Penularan :
Aerosol (melalui udara yang terkontaminasi)
• Gejala Klinis :
- Muncul gejala bersin, batuk dan bisa diakhiri dengan kematian
- Bentuk akut pada kelinci yang sakit dapat menyebabkan kematian mendadak
- Bentuk kronik dengan gejala keluarnya eksudat dari hidung dan mata serta diikuti keradangan
- Jika kelinci sembuh bisa menjadi karier
• Pengendalian :
- Memberikan ruang yang cukup dalam kandang untuk mengontrol sirkulasi udara
- Sanitasi dan manajemen kandang yang baik akan meminimalisir terjadinya pasteurellosis pada kelinci
- Kelinci yang positif terinfeksi penyakit ini akan menjadi sumber penularan, oleh sebab itu pisahkan kelinci yang sakit dan yang sehat


3. ENTERITIS
Penyakit pencernaan akibat infeksi bakteri pathogen seperti E. coli, Clostridium sp, dan lainnya
Penyebab :
- Makanan yang terkontaminasi atau konsumsi sayuran yang beracun bagi kelinci
- Penggunaan obat-obatan yang berbahaya atau tidak tepat dosis untuk kelinci
• Gejala klinis :
- Feces keras dan lunak (caecotroph) yang normal tidak keluar tetapi digantikan dengan feces yang cair
- Kondisi kelinci tampak lesu, kurus dan membutuhkan asupan serat
- Kejadian pada kelinci terutama anakan yang tidak segera ditangani akan menimbulkan kematian
• Pengendalian :
- Berikan pakan yang sesuai nutrisi kelinci dan lakukan penyimpanan dengan baik agar pakan tersebut tidak terkontaminasi
- Jangan memberikan sayuran yang berbahaya untuk kelinci, seperti tomat, kentang, kubis, kangkung, selada, bayam dan lainnya
- Sangat dianjurkan menggunakan pakan Pellet dan Hay serta memberikan air minum yang layak dikonsumsi


4. IMPACTION
Penyakit digesti akibat adanya sumbatan pada lambung maupun caecum
• Penyebab :
- Dapat muncul akibat rasa sakit dan stress
- Konsumsi serat berlebihan dengan asupan air minum yang minim
- Konsumsi bahan pakan yang mengandung lignin tidak dapat dicerna oleh microflora di caecum
• Gejala klinis :
- Adanya massa abdominal sehingga bagian perut tampak membesar
- Tidak mengeluarkan feces keras dan lunak (caecotroph) tetapi yang keluar adalah mucus (seperti gel, berbeda dengan diare)
- Nafsu makan masih ada pada stadium awal
- Penurunan berat badan hingga anorexia o Impaction berkelanjutan dapat menyebabkan kematian
• Pengendalian :
- Pemberian air minum pada kelinci hendaknya selalu tersedia (ad libitum)
- Bahan pakan yang diberikan tidak mengandung lignin o Berikan pakan dengan kandungan serat 13-20%

5. SORE HOCKS
Penyakit yang muncul akibat adanya gesekan berlebih pada bagian telapak kaki kelinci
• Penyebab :
- Permukaan alas kandang yang terlalu keras, kasar, dan tidak nyaman serta kelebihan berat badan (overweigth), akibat kelainan genetik dan lainnya.
• Gejala klinis :
- Pada awal penampakannya, ada bagian bulu di alas kaki yang menipis (biasanya berbentuk lingkaran)
- Lambat laun bulu akan habis dan kemudian terjadi keradangan disertai perlukaan.
• Pengendalian :
- Kontrol berat badan kelinci agar tidak kegemukan
- Perhatikan permukaan alas kandang, pastikan nyaman untuk kelinci
- Sangat dianjurkan menggunakan Footrest (alas tambahan) di dalam kandang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar